Rabu, 22 Februari 2017

DPR, Menulis dan Kamar Mandi




Nongkrong di bawah pohon rindang (DPR) membuat saya senang sekaligus menyesal setiap kali mendapati mahasiswi mahasiswi cantik yang melewati kami--saya dan teman-teman. Senang karena saya merasa ada semacam pembaharuan yang lebih segar untuk mata saya. Pasalnya ruang lingkup saya di kampus saat ini hanya selingkaran jurusan. Jadi sudah sangat biasa sekali saya bertemu dengan orang yang itu-itu saja.
Kemudian menyesal karena saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan ketika mahasiswi mahasiswi itu lewat. Apakah saya hanya akan membiarkannya lewat dan setelah itu selesai atau saya mengejarnya sampai saya tahu siapa nama dan berapa nomor hp dan pin bbnya. Dan sejauh ini saya hanya bisa melihat mereka dalam waktu yang sangat singkat tanpa mendapatkan apapun.


O ya, sekadar informasi saja, akhirnya saya bisa menuliskan peristiwa sore tadi ini ketika berada di kamar mandi. Sebelumnya saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis peristiwa ini ketika berada di dalam kamar kos saya. Namun ternyata gagal dan selalu tidak jadi. Jangan tanya kenapa, karena saya tidak tahu harus menjawabnya bagaimana.


Saya tidak tahu kenapa kamar mandi selalu berhasil membuat saya menyelesaikan tulisan-tulisan saya yang mungkin jauh dari kata sempurna dan tidak memiliki esensi apa-apa. Saya pernah membuat tulisan tentang kamar mandi yang penuh 'magic' itu. Saya juga sudah mencoba mengirim tulisan itu ke blog yang dikelola oleh organisasi ekstra tempat saya mencari pengalaman untuk diterbitkan dan dibaca sahabat-sahabat saya. Namun tidak tahu kenapa, sampai detik ini, beberapa kali setelah saya mengecek blognya, saya tidak pernah mendapati tulisan saya itu. Tapi saya tidak boleh berburuk sangka. Mungkin blog yang mereka kelola mempunyai visi dan misi yang tidak saya ketahui apa.


O ya, satu lagi, saya minta doanya kepada seluruh pembaca tulisan atau status ini. Pertama, agar saya bisa terus konsisten dalam menulis (dan tentu membaca). Sebab nampaknya menulis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Itu terbukti ketika saya bisa menyelesaikan tulisan ini hanya ketika sedang berada di kamar mandi.


Kedua, cinta saya sedang jatuh pada orang yang salah. Saya berharap agar kesalahan saya itu tidak membuat saya berhenti menebar cinta kepada setiap orang, mungkin khususnya untuk perempuan. Karena saya yakin tidak ada cinta yang salah. Bagi saya, kesalahan itu hanya ada ketika saya tidak bisa menerima kenyataan kalau orang yang saya cintai tidak pernah mencintai saya.


Dan ketiga, doakan saya agar tetap bisa berbahagia selama-lamanya. Juga dengan Anda. Saya doakan agar kebahagiaan selalu menyelimuti perjalanan dan hidup Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan yang Sedang dalam Pelukan (Keraguan)

Kau menulis sebuah cerita sedih dan membagikannya ke lini masa dengan harap orang-orang ikut merayakan apa yang sedang kau rayakan. Tapi ...