Selasa, 14 Maret 2017

Ucapan Selamat dari Jakmania untuk Hari Jadi Persib yang Ke-84






Kecintaan saya kepada olahraga, khususnya sepakbola, sudah tidak bisa diragukan lagi. Saya mencintainya sejak dalam perbuatan. Sudah dari sejak kecil saya mencintai si kulit bundar. Pasalnya, ayah saya pernah menjadi bagian dari sepakbola. Tentu meski tidak sampai bermain untuk klub-klub beken Nasional. Hanya pemain kampung. Begitu juga dengan saya.

Bukan hanya kedua orang tua saya, juga dengan semua saudara-saudara saya yang kebanyakan di antara mereka adalah laki-laki, pun menyukai sepakbola. Ayah saya adalah penggemar Del Piero, seoran striker kawakan yang dimiliki oleh klub asal Turin, Juventus. Ibu saya adalah penggemar Raul Gonzales, juga seorang penyerang yang dimiliki oleh klub asal Spain, Real Madrid. Dan saudara-saudara saya, mereka adalah pendukung beberapa tim liga Inggris seperti Liverpool, Manchester United dan Arsenal. Sedangkan saudara anak laki-laki dari kakak ibu yang pertama, ia adalah satu-satunya penikmat permainan Inter Milan. Dan untuk klub tingkat Nasional, sebagai warga Jawa Barat, sudah barang tentu mereka menggemari klub yang dipimpin oleh pelatih legenda, Djajang Nurjaman, Persib Bandung.

Bagaimana dengan saya?

Saya adalah penggemar beberapa tim dari beberapa negara. Di liga Inggris, saya menyukai Liverpool. Di liga Spanyol, saya adalah seorang Cules, nama suporter dari klub asal Catalonia, FC Barcelona. Dan di Bundesliga Germany, saya menyukai Dortmund. Saya tidak mempunyai keinginan untuk mendukung klub-klub Italy. Tapi dulu, saya pernah menyukai gaya permainan dari seorang gelandang serang yang dimiliki Inter Milan, Recoba. Dan setelah Recoba memutuskan untuk menggantung sepatu, saya tidak lagi menjadi bagian dari sepakbola Italy.

Lalu bagaimana di antara tim-tim yang saya sukai dari beberapa negara tersebut bertemu atau bertanding di sebuah liga Champions atau Europa? Tim mana yang akan saya dukung?

Sejatinya, saya adalah pendukung FC Barcelona. Saya menyukai klub Catalonia itu bukan semata-mata karena memiliki seorang pemain penuh magis, Lionel Messi. Bukan. Tapi karena gaya permainan mereka yang sering kali disebut sebagai permaianan Tiki-Taka. Gaya permainan dengan umpan-umpan pendek satu-dua. Hal itulah yang membuat saya jatuh cinta pada FC Barcelona. Dan karena hak itu juga, jika di antara klub-klub yang saya sukai saling bertanding, maka saya akan menjadi pendukung FC Barcelona.

Sedangkan untuk tingkat Nasional, saya adalah seorang Jakmania. Saya adalah satu-satunya pendukung Persija Jakarta di lingkaran keluarga. Apa yang menyebabkan saya memilih untuk mendukung Persija dan bukan Persib, saya tidak pernah tahu. Saya hanya mencintai Persija. Itu saja. Tidak ada alasan tertentu kenapa saya lebih mendukung Persija ketimbang Persib. Meski demikian, sebagai warga Jawa Barat, bukan berarti saya membenci Persib. Saya me-respect seluruh elemen yang menjadi bagian dari tim asal Bandung itu. Sebab di antara ribuan pendukung Persib, mereka adalah keluarga dan teman-teman saya. Mana mungkin saya bertindak ngehe kepada mereka hanya karena berbeda dalam hal mendukung tim sepakbola. Dalam sepakbola mungkin ada hal-hal politis yang tidak diketahui semua pendukung, tapi bukan berarti para pendukung harus bersikap politis juga. Maksud saya, bukan berarti para pendukung tim harus bertindak macam orang yang berbeda pilihan dalam memilih pilihan politiknya masing-masing seperti memusuhi sampai saling serang, meski nyatanya, masih ada di antara mereka yang melakukan tindakan demikian. Hal itu juga yaang membuat saya sebal kepada sepakbola Indonesia, yang dalam hal ini adalah suporter.

Yang ingin saya sampaikan di sini adalah saya ingin mengucapkan selamat atas hari jadi Persib Bandung yang ke-84. Sebab Persib, dilihat dari usia, adalah adik dari Persija Jakarta. Persib hanya terpaut kurang lebih 4-5 tahun lebih muda ketimbang Persija. Sebagaimana seorang kakak, saya mendoakan yang terbaik untuk Persib, termasuk untuk mengembalikan kejayaannya saat menjadi juara liga Indonesia yang mereka capai pada tahun 2014. Saya ucapakan selamat juga atas kado ter-wah dari manajemen yang mendatangkan pemain gelandang kelas dunia yang pernah bermain untuk klub-klub papan atas Eropa seperti Chelsea dan Real Madrid, Michael Essien. Kedatangan Essien bisa jadi merupakan kebangkitan sepakbola Indonesia yang sebelumnya juga kedatangan pelatih asal Spanyol yang pernah bermain untuk FC Barcelona, Luis Milla.

Hal ini semoga bisa memotivasi klub-klub Indonesia untuk mengikuti langkah Persib dalam hal mendatangkan seorang pemain kelas dunia. Tentu juga agar memotivasi para pemain Indonesia untuk giat berlatih agar bisa bersaing dengan pemain-pemain sekelas Essien. 

Dan juga untuk Persija Jakarta yang hari ini resmi berpindah kepemilikan saham yang sebelumnya dipegang oleh Ferry Paulus menjadi dipegang penuh oleh Gede Widiade. Atas kepindahan kepemilikan saham Persija Jakarta ini semoga bisa menjadikan klub asal Ibu Kota menjadi pesaing kuat bukan hanya untuk tingkat Nasional, tapi Asia. Kami--Jakmania--mengharapkan kejayaan yang pernah dicapai klub bisa terulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan yang Sedang dalam Pelukan (Keraguan)

Kau menulis sebuah cerita sedih dan membagikannya ke lini masa dengan harap orang-orang ikut merayakan apa yang sedang kau rayakan. Tapi ...